Kuliah tanpa teman itu sangat sedih, sunyi dan sepi

Hari pertama kuliah rasanya seperti hidup di dunia tanpa ada teman, mungkin karena belum saling kenal satu sama lain apalagi anak kuliah dari perantauan ini. Tetapi saya atau aku, (bilang aku atau saya ini, kayak nya lebih cocok aku yah karena aku kan anak Medan) oke-oke lanjut pada topik cerita. Tetapi aku merasa sunyi dan sepi padahal di kampus itu sudah kayak pasar ramenya, ramenya kayak pasar pun kalau tidak ada yang menyapa ku pasti rasanya sunyi dan sepi. Disitu aku mulai merasakan kata-kata bijak yang pernah kubaca  yaitu "apa rasanya?  Jika sejarah hidup kita berubah dalam sehari" dari kata-kata bijak tersebut aku mulai merasakan. Jika sejarah hidup kita berubah dalam sehari rasanya kita seperti hidup di dunia yang baru dengan suasana dan lingkungan yang baru.
Hari pertama itu, waktu penyambutan mahasiswa baru kami mahasiswa baru sudah di ajarkan berdemonstrasi atau bertindakan anarki, mungkin karena ada rektor atau ketua yayasan disitu maka nya para senior ingin menyampaikan aspirasi meraka tentang fasilitas di kampus yang kurang memadai karena rektor atau ketua yayasan jarang keluar mungkin karena sibuk paling hal-hal penting aja baru mereka keluar tau lah nama nya juga pejabat kampus.(" Disitu aku sempat kepikiran untuk merubah suasana kampus ini menjadi modern dan hilang dari tindakan anarki mungkin menjadi kampus yang aman, damai, tenteram dan sejahtera"). selama 3 jam kami di lapangan kampus mendengarkan kata-kata penyambutan/selamat datang dari rektor dan ketua yayasan setelah itu kami dibawak senior jalan-jalan keliling kampus mengenalkan ruangan-ruangan dan laboratorium-laboratorium selesai jalan-jalan kami dibawak masuk keruangan, diruangan itu aku duduk di paling belakang dan tiba-tiba ada seseorang yang langsung duduk di samping ku dan dia langsung menyalam ku  untuk perkenalan dan kami pun saling berkenalan. Nama dia Wan boby arifin, dia adalah kawan pertama ku di kampus. Diruangan itu kami saling memperkenalkan diri kepada senior-senior dan dosen-dosen bagian jurusan, selesai itu kami pun pulang.
Keesokan hari nya aku semakin rajin ke kampus mungkin karena sudah ada kawan baru tapi gak tau lah. Aku merasa tidak ada lagi yang mengganjal berhari-hari kemana pun kami selalu sama sampai tiba waktu pengurusan KRS saat menandatangani ke ruangan ketua jurusan, kami berdua jumpa kawan baru lagi nama nya Syafriah anggita harahap rupanya kami bertiga memang satu ruangan. Dan dari situ kami pun selalu sama, berhari-hari bahkan berminggu-minggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar